Selasa, 19 Agustus 2008

Cara Berfikir

Assalamu'alaikum wr wb.

Kita begitu terbiasa untuk berpikir secara dualistis . Sehingga kita cenderung untuk segera memilih salah satu pihak dari suatu masalah. Kita berpikir bahwa ini dan itu adalah satu-satunya cara untuk memperhatikan suatu situasi dan mematok diri dalam belenggu keberpihakan. Acapkali sama sekali tidak mengindahkan bahwa ada sesuatu hikmah yang bisa ditarik dari banyak sisi.

Yang ada adalah skwensial cara berpikir kita mengacu pada benar dan salah. Jika ada sesuatu yang benar, dilain pihak pasti ada yang salah. Jika disatu sisi ada yang menang maka disisi lain tentu ada yang kalah. Cara berpikir ini yang kita sebut dengan cara berpikir dualistis. Saking kuatnya kita terpaku pada persoalan benar dan salah. Maka semakin kerap diri ini menjadi berperilaku dualistis.

Cara berpikir dualistis memang selalu gampang. Tinggal merujuk pada suatu kesepakatan umum yang dibentuk dalam suatu hukum atau katakan syari’at, >atau juga peraturan, undang-undang.

Siapa saja yang tidak sejalan, maka ianya akan dikatakan salah. Dan yang sejalan sudah dipastikan benar.

Masalahnya, apakah suatu hukum, peraturan, undang-undang,apapun bentuknya telah menyentuh keadilan, kebaikan secara universal,yang bisa diterima oleh semua pihak, mulai dari level elite sampai akar rumput.

Sebenarnya ada cara lain untuk untuk berpikir atau memandang suatu masalah / konflik. Yaitu jika kita memandangnya secara Dialektis bukan secara Dualistis.

Cara berpikir dualistis bersifat mempertentangkan. Tidak ada kompromi atau harmoni. Sedangkan cara berpikir dialektis adalah suatu sintesis dari kedua sisi sehingga suatu pandangan baru atau pilihan baru dapat dibentuk. Tanpa harus melibatkan aktivitas diri masuk atau keluar dari situasi keberpihakan.

Contoh cara berpikir dialektis yang bisa kita ambil contoh adalah “Lakum diinukum walliya diin” dalam surah Al Kaafiruun.

Dengan memilih berpikir secara dialektis, kita dapat melihat cara cara baru untuk memecahkan masalah. Ketika tidak seorangpun menjadi salah atau kalah , maka kita semua menjadi pemenang dalam menuntaskan masalah.

Wasallam

Eyang menggung

Tidak ada komentar: