Pernahkah Anda bayangkan, 3 tahun berguru pada seseorang, namun belum dianggap sebagai muridnya ?Kisah dibawah, mungkin menjadi inspirasi bagi kita, untuk taat dan setia pada guru, sosok yang patut digugu dan ditiru. Pangeran Arya sudah 3 tahun lamanya berguru pada Sunan Kalijaga, namun selama itu, Kanjeng Sunan belum juga dianggap sebagai muridnya. Hingga suatu ketika Pangeran Arya bertanya pada Kanjeng Sunan Kalijaga.
“Kanjeng Sunan, adakah syarat tertentu sehingga aku bisa dianggap sebagai murid Kanjeng Sunan ? Karena sekian lama, ternyata aku belum juga dianggap sebagai murid Kanjeng ?” tanya Pangeran Arya. Pada saat itu, Sunan membawa sesuatu dalam wadah tertutup, kemudian meminta agar Pangeran Arya menebak sesuatu tersebut.Sambil mencium baunya, Pangeran Arya menjawab bahwa itu adalah pandan, karena berbau harum.Kanjeng Sunan membenarkan. Dan kemudian memerintahkan Pangeran Arya untuk menanam pandan tersebut. Pandan tersebut harus selalu dirawat agar tumbuh dengan baik. Tak sehelai daun pun diperbolehkan jatuh kecuali atas kehendak Allah. Diharapkan, tumbuhan tersebut bisa tumbuh melebihi tinggi badan Pangeran Arya, dan bisa diambil manfaatnya nantinya.Siang malam Pangeran Arya merawat tumbuhan pandan tersebut dengan baik. Waktu terus berjalan hingga pandan tersebut tingginya melebihi tinggi tubuhnya. Tiga belas tahun dihitung dari awal berguru, akhirnya Pangeran Arya diterima sebagai murid Kanjeng Sunan Kalijaga.Kala itu bertepatan dengan hari Rabu Wage, Pangeran Arya resmi diterima sebagai murid Sunan Kalijaga, dan diberi gelar Kanjeng Susuhunan Betara Kathong.Usia Pangeran Arya (Bethara Kathong) pada waktu itu jauh lebih tua daripada Sunan Kalijaga, namun dalam ilmu, Bethara Kathong kalah tua disbanding Sunan Kalijaga.Nantinya, Bethara Kathong dikaruniai 4 anak yang kesemuanya perempuan. Anak pertama, Dewi Asiyah pada akhirnya menjadi istri Kanjeng Sunan Kalijaga, kemudian anak kedua menjadi istri dari syech Jumadil Kubra. Nantinya, perempuan inilah yang menurunkan raja-raja ditanah Jawa.Pada saat ini, makam syech Jumadil Kubra bisa Anda berada di Jalan Arteri Utara (ujung tol Srondol – Kaligawe). Pelajaran yang bisa dipetik :Taat dan setia pada guru adalah hal yang mutlak. Langkah awal dan berkelanjutan untuk sukses meraih ilmu.Hormati gurumu, dengan sebenarnya hormat.
Wassalam
eyang menggung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar