Senin, 18 Agustus 2008

Wirid Hidayat Djati - Raden Ronggowarsito

Re: Wirid Hidayat Djati - Raden Ronggowarsito

2.Nanging awya kliru
Sumurupa kanda kang tinamtu
Nadyan mendak mendaking gunung wis pasti
Maksih katon tabetipun
Beda lawan jurang gesong

versi indonesia:
Namun jangan salah terima menguraikan kata-kata ini.
Sebab bagaimanapun juga meskipun merendah kalau gunung
akan tetap masih terlihat bekasnya.
Lain sekali dengan jurang yang curam.

3. Nadyan bisa mbarenjul
Tanpa tawing enggal jugrugipun
Kalakone karsaning Hyang wus pinasti
Yen ngidak sangkalanipun
Sirna tata estining wong

Versi Indonesia:
Jurang yang curam itu meskipun dapat melembung,
namun kalau tidak ada tanggulnya sangat rawan dan mudah longsor.
(Ket. Karena ini hasil sastra maka tentu saja multi dimensi.
Yang dimaksud dengan jurang dan gunung bukanlah pisik
tetapi hanyalah sebagai yang dilambangkan).
Semuanya yang dituturkan diatas sudah menjadi kehendak Tuhan
akan terjadi pada tahun Jawa 1850.
(Sirna=0, Tata=5, Esthi=8 dan Wong=1).
Tahun Masehi kurang lebih 1919-1920.

oleh: eyang menggung

2 komentar:

fauzun mengatakan...

eyang tumenggung, matur suwun postinganipun. dalem engkang bodo nedi kawruh bap satra jawi. nuwun sewu bahasanipun nggih mboten karuan

fauzun mengatakan...

salam sejahtera